Senin, 26 Januari 2015

BATANG DIKOTIL

BATANG DIKOTIL

A. PENGERTIAN
Batang dikotil merupakna organ tumbuhan yang menopang daun dan organ reproduktif, dan biasanya terletak diatas tanah (kecuali batang tanaman yang berhizoma) dan berdiri tegak. batang tersusun dari xylem, floem, perisikel, endodermis, korteks dan epidermis.


B. STRUKTUR BATANG DIKOTIL
1. EPIDERMIS 
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
 2. KORTEKS
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapisan sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalan tersusun atas jaringan parenkim.
3. ENDODERMIS
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
4. STELE / SILINDER PUSAT
Meruoakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau parikambium. ikatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xylem dan floem. Letak saling bersisian, xylem di sebelah dalam dan floem terdapat kambium intravaskuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervaskuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

C. KARAKTERISTIK
  1. Batang umunya bercabang - cabang.
  2. Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran.
  3. Jari - jari empulur berupa deretan parenkima di antara berkas pengangkut.
  4. Mempunyai kambium vaskulan, sehingga dapat tumbuh membesar.
  5. Ada kambium di antara xylem dan floem.
 D. FUNGSI BATANG
Batang merupakan tempat perlintasan air dan garam mineral dari akar ke daun dan perlintasan dari daun ke bagian lain tumbuhan, tempat duduk daun.
  1. Epidermis : bagian terluar batang : zat kritin pada batanf melindungi agar tudak kehilangan air terlalu banyak.
  2. Korteks : di antara lapisan endodermis : sel - sel kolenkim sebagai jaringan penunjang, sel - sel parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi, dan penyimpanan zat.
  3. Stele : perisikel terletak sebelah dalam lapisan dalam endodermis, menyelubungi berkas pembuluh batang : memberi kekuatan pada batang.
  4. Floem : bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pembuluh atau diluar kambium : sebagai pengangkut zat, mengangkut zat makanan yang dibuat di daun (fotosintessis) menuju keseluruh tubuh.
  5. Xylem : bagian dalam berkas pembuluh atau di bagian dalam kambium :menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
  6. Kambium : di antara berkas pembuluh xylem dan floem : ke dalam membentuk jaringan xylem dan keluar membentuk jaringan floem.
E. PERTUMBUHAN
Pada tumbuhan dikotil, berkayu kerras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus - menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis - lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selam satu tahun, lapis - lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun.
Khusus pada batang dikotil terjadi pertumbuhan batang sekunder. Pertumbuhan batang atau lingkaran sekunder adalah pertambah  besar batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder oada jaringan primer atau jaringan mula - mula. Pertumbuhan batang sekunder merupakan aktivitas kambium.
Jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder. Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun (annual ring), yaitu lingkaran atau lapisan yang menunjukkan kambium melakukan pembelahan dan pada saat kambium tidak melakukan pembelahan. Lingkaran tahun terbentuk lapisan melingkar berselang - seling berupa garis dan bergunauntuk memperkirakan umur pohon.
Pada tumbuhan Dicotyledoneae yang berkayu dan Gymnospermae, jaringan berkas pengangkut primer yang berasal dari sel - sel prokambium hanya berfungsi pada saat tumbuhan dalam fase perkembangan kemudian fungsi pengangkutan digantikan oleh jaringan berkas pengangkut sekuneder yang dihasilkan oleh kambium vaskuler. Akibat adanya pertumbuhan menebal sekuneder ini fungsi epidermis sebagai jaringan pelindungan digantikan oleh jaringan gabus yang dihasilkan oleh kambium gabus.

Minggu, 25 Januari 2015

PORIFERA

PORIFERA
A. PENGERTIAN
Porifera dalam bahasa latin, porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa. Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons.

B.  CIRI - CIRI PORIFERA 

  • Tubuhnya doploblastik (terdiri dari 2 lapisan), yaitu ektodermis (kulit luar) dan endodermis (kulit dalam)
  • Disebut sebagai hewan spons dan juga hhewan berpori, karena tubuhnya terdapat lubang - lubang kecil kecil.
  • Tubuhnya terdapat spikula - spikula yang mengandung zat kapur (kalsium) zat kersik (silikat) atau benang - benang spongin.
  • Tubuh dilengkapi saluran air guna mensirkulasikan air di dalam tubuhnya.
  • Reproduksi secara vegetatif dengan kuncup (budding) dan gemmulae, dan secara generatif melalui pembuahan ovum oleh sperma.
  • Porifera hidup secara heterotrof.
  • Makanannya adalah bakteri dan plankton, makanan masuk ke dalam tubuh berbentuk cairan.
  • Pencernaan dilakukan secara inta seluler di dalam koanosit dan amoebosit.
  • Habitat porifera umumnya di laut mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis porifera hidup di air tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.
  • Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainnya di dasar laut.
  • Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
C. PORIFERA DIBEDAKAN MENJADI 3 GOLONGAN
  1. CALCAREA : Sycon dan Cluthrina
  2. HEXACTINELLIDA : Pheronima
  3. DEMOSPONGIA : Euspongila, Spongila  (berbentuk lunak) : digunakan orang untuk alat pembersih kaca dan lainnya.
D. TIPE SISTEM PEMBULUH AIR YANG DIMILIKI OLEH PORIFERA 
  1. Ascon
  2. Sycon
  3. Rhagon (Leucon)
Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, atau leukonoid.

1. Tipe Ascon 
  • Tipe Ascon tipe sistem saluran air sederhana.
  • Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum.
  • Contoh : tipe Ascon, misalnya Leucoslenia
2. Tipe Sycon 
  • Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit.
  • Air masuk melalui pori ke saluran radial yang berdinding koanosit "spongocoel" keluar melalui oskulum.
3.  Tipe Rhagon
  • Tipe Rhagon merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang paling kompleks atau rumit.
  • Porrifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang - cabanng.
  • Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat.
  • Air masuk melalui  pori - pori saluran radial yang bercabang - cabang keluar melalui oskulum. Misalnya Euspongia dan Spongida
  


 E. KLASIFIKASI PORIFERA BERDASARKAN KERANGKA PENYUSUNNYA
  1. Kelas Calcarea : kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri - duri dari Kalsium Karbonat, misalnya Sypa, Grantia, Leucosolenia.
  2. Kelas Hexatinellida : kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula yang mengandung silikat atau kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong, misalnya Euplectella aspergilium.
  3. Kelas Demospongia : kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik, misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp.
 F. BENTUK TUBUH
  1. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti : vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.
  2. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.
G. STRUKTUR TUBUH 
  • Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkim.
  • Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit.
1. SEL MESOGLEA
  • Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit.
  • Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin.
  • Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pe,bentukan bagian - bagian yang rusak dan regenerasi.
2. REPRODUKSI : porifera melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
  • Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.
  • Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).
3. PERAN PORIFERA DALAM KEHIDUPAN
  • Beberapa jenis porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
  • zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.